Sabtu, 19 Maret 2011

Mengerti Akan Evolusi

Menerik ketika kita belajar tentang kajian evolusi, secara konteks kita bertanya bagaimana mekanisme makhluk hidup berevolusi? Sampai akhirnya banyak yang beranggapan akan evolusi berhubungan dengan manusia dan kera. Bagaimana hal ini bisa terjadi?
Tuhan mampu menciptakan segala sesuatu sangat beraneka ragam jenisnya, dan manusia menjadi makhluk terindah dan terbaik yang telah diciptakan dengan dibekali akal, rasa, cipta, karsa, sehingga berbeda dengan makhluk lainya. Dengan bekal tersebut, manusia mampu mengetahui seluruh nama benda, sebagai salah satu syarat memerankan kekhalifahan-nya.
Nah, melihat peran terciptanya manusia diatas, jika berbicara akan evolusi bagaimana proses hidup manusia dalam teori evolusi? Teori evolusi Darwin dalam bukunya “The Origin of Spesies by means of Natural Selection”, menyatakan dua hal penting sebagai Teori Evolusi yaitu: Spesies - spesies yang hidup sekarang berasal dari spesies nenek moyangnya yang hidup di masa lalu, serta perkembangan spesies dipengaruhi oleh seleksi alam dan variasi antar populasi.
Sangat sederhana sekali, Darwin memaparkan pembuktianya bahwa makhluk hidup berevolusi, dengan cara menjelaskan bagaimana seleksi alamiah menyebabkan spesies - spesies berubah. Kekeliruan kita dalam kajian evolusi adalah masih beranggapan bahwa manusia evolusi dari kera.
Sampai saat ini “kekeliruan” tersebut telah membudaya bagi para pelajar, sehingga perlu kajian kebenaran dalam pendidikan guna memperbaiki kesalah konsepan teori tersebut. Perlu diketahui juga teori evolusi Darwin tidak pernah menyebutkan bahwa manusia evolusi dari kera, secara ilmiah darwin membuktikan makhluk hidup mengalami evolusi dengan membandingkan individu lain berdasarkan anatominya, fosil, dan biografisnya.
Perlu Kita sadari betapa pentingnya ilmu sains dalam kehidupan, sehingga sedikit kita mengerti sebab akibat fenomena alam sehingga rahasia yang dikandungnya dapat di ungkapkan dan dipahami. Sekarang kembali pada kita, Mana yang benar mana yang salah menurut ilmu pengetahuan kembali pada si pembaca.



Oleh : Muh. Syaifudin (Pend. Biologi 2008)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar